Categories

Rusia Kerahkan Rudal Berkemampuan Nuklir Hipersonik Baru yang Dapat Melakukan Perjalanan 27 Kali Kecepatan Suara

Rusia Kerahkan Rudal Berkemampuan Nuklir Hipersonik Baru yang Dapat Melakukan Perjalanan 27 Kali Kecepatan Suara

Dia mencatat bahwa untuk pertama kalinya Rusia memimpin dunia dalam mengembangkan kelas senjata baru, tidak seperti di masa lalu ketika mengejar AS.

Pada Desember 2018, Avangard diluncurkan dari pangkalan rudal Dombarovskiy di Ural selatan dan berhasil mencapai target latihan di lapangan tembak Kura di Kamchatka, 6.000 km jauhnya.

Laporan media Rusia mengindikasikan bahwa Avangard pertama-tama akan dipasang pada rudal balistik antarbenua RS-18B buatan Soviet, yang diberi nama kode SS-19 oleh NATO.

Diharapkan akan dipasang pada calon rudal balistik antarbenua Sarmat setelah beroperasi.

Kementerian Pertahanan mengatakan bulan lalu bahwa pihaknya mendemonstrasikan Avangard kepada tim inspektur AS sebagai bagian dari langkah-langkah transparansi di bawah perjanjian senjata nuklir New Start dengan AS.

Militer Rusia sebelumnya telah menugaskan senjata hipersonik lain dengan jangkauan yang lebih kecil.

Kinzhal (Belati), yang dibawa oleh jet tempur MiG-31, mulai beroperasi dengan angkatan udara Rusia tahun lalu.

Putin mengatakan rudal itu terbang 10 kali lebih cepat dari kecepatan suara, memiliki jangkauan lebih dari 2.000 km dan dapat membawa hulu ledak nuklir atau konvensional.

Militer mengatakan mereka mampu mengenai target darat dan kapal angkatan laut.

China telah menguji kendaraan luncur hipersoniknya sendiri, yang diyakini mampu melakukan perjalanan setidaknya lima kali kecepatan suara.

Ini menampilkan senjata yang disebut Dong Feng 17, atau DF-17, pada parade militer yang menandai peringatan 70 tahun berdirinya negara China.

Para pejabat AS telah berbicara tentang menempatkan lapisan sensor di ruang angkasa untuk lebih cepat mendeteksi rudal musuh, terutama senjata hipersonik.

Pemerintah juga berencana untuk mempelajari gagasan mendasarkan pencegat di ruang angkasa, sehingga AS dapat menyerang rudal musuh yang masuk selama menit-menit pertama penerbangan ketika mesin pendorong masih menyala.

Pentagon juga telah bekerja pada pengembangan senjata hipersonik dalam beberapa tahun terakhir, dan Menteri Pertahanan Mark Esper mengatakan pada bulan Agustus bahwa ia percaya “mungkin masalah beberapa tahun” sebelum AS memilikinya.

Dia menyebutnya sebagai prioritas karena militer bekerja untuk mengembangkan kemampuan tembakan jarak jauh yang baru.

admin

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read also x