BEIJING (AFP) – Apotek di Beijing dan Shanghai kehabisan masker bedah dan disinfektan pada Rabu (22 Januari) ketika virus mirip Sars baru yang mematikan menyebar menjelang periode perjalanan Tahun Baru Imlek yang sibuk.
Lebih banyak orang dari biasanya terlihat mengenakan masker di jalan-jalan dan beberapa toko yang dikunjungi AFP kehabisan stok – yang membuat cemas pelanggan.
Terburu-buru untuk meningkatkan langkah-langkah perlindungan terhadap virus corona baru terjadi setelah menginfeksi lebih dari 400 orang di seluruh China.
Penyakit itu, yang pertama kali ditemukan di pusat kota Wuhan, menyebar tepat ketika ratusan juta orang naik kereta, pesawat, dan bus yang penuh sesak di seluruh negeri dalam perjalanan mereka ke reuni dengan keluarga dan teman-teman untuk periode perayaan.
Seorang karyawan di sebuah apotek di Beijing mengatakan kepada AFP bahwa mereka kehabisan masker bedah dua hari lalu.
“Ketika mencapai hampir 300 kasus, orang-orang menyadari itu serius,” katanya, menambahkan bahwa barang-barang seperti termometer juga telah terjual dengan cepat.
“Itu terjadi begitu tiba-tiba; Kami tidak menyiapkan cadangan dan stok yang ada dengan cepat habis.” Sejumlah masker yang tiba pada Rabu pagi terjual habis hanya dalam waktu setengah jam, tambahnya.
Toko masih memiliki stok masker lain tetapi ini tidak dirancang untuk tujuan bedah.
Di apotek lain di Beijing, sebuah tanda di pintu mengatakan mereka juga kehabisan produk.
“Kami mendapatkan beberapa stok setiap hari, tetapi itu tidak cukup untuk memenuhi permintaan,” kata seorang anggota staf yang tidak ingin disebutkan namanya.
“Kami juga kehabisan disinfektan,” katanya. “Kami bekerja keras untuk mengisi kembali stok tetapi kami tidak tahu kapan itu akan datang.”
