Categories

Rusia dan China akan mengadakan lebih banyak pembicaraan PBB tentang pencabutan sanksi Korea Utara: Diplomat

Rusia dan China akan mengadakan lebih banyak pembicaraan PBB tentang pencabutan sanksi Korea Utara: Diplomat

Anggota Dewan Keamanan PBB akan bertemu secara informal pada hari Senin (30 Desember) untuk putaran kedua negosiasi mengenai proposal Rusia dan China untuk mencabut serangkaian sanksi terhadap Korea Utara, sebuah langkah yang menurut beberapa diplomat memiliki sedikit dukungan.

China dan Rusia mengadakan negosiasi sehari sebelum batas waktu pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bagi Amerika Serikat untuk menunjukkan fleksibilitas dalam pembicaraan yang macet yang bertujuan membuat Pyongyang menghentikan program senjata nuklirnya.

Korea Utara telah memperingatkan bahwa AS dapat menerima “hadiah Natal” yang tidak diinginkan jika gagal.

Seorang pejabat tinggi Gedung Putih mengatakan pada hari Minggu bahwa AS akan sangat kecewa jika Korea Utara menguji rudal jarak jauh atau nuklir, dan akan mengambil tindakan yang tepat sebagai kekuatan militer dan ekonomi terkemuka.

Pyongyang telah berada di bawah sanksi PBB sejak 2006 atas program rudal dan nuklirnya, yang telah diperkuat oleh Dewan Keamanan dengan suara bulat selama bertahun-tahun. Namun, beberapa diplomat, yang berbicara dengan syarat anonim, telah memperingatkan bahwa persatuan akan rusak jika Rusia dan China mengajukan rencana baru mereka untuk pemungutan suara.

Rusia dan China mengusulkan rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB awal bulan ini yang akan mencabut sanksi terhadap industri yang menghasilkan ratusan juta dolar bagi Korea Utara. Sanksi-sanksi itu diberlakukan pada 2016 dan 2017 untuk memotong pendanaan untuk program nuklir dan rudal Pyongyang.

Dalam upaya untuk mempertahankan persatuan dewan di Korea Utara, para diplomat mengatakan Amerika Serikat mengajukan rancangan pernyataan pers tentang masalah ini, tetapi langkah itu ditolak oleh Rusia dan China.

Pasangan itu malah menjadwalkan pada hari Senin putaran kedua pembicaraan tentang rancangan resolusi mereka, kata para diplomat.

Seorang diplomat dewan keamanan, yang berbicara dengan syarat anonim, menuduh Rusia dan China pada hari Minggu berkoordinasi dengan Korea Utara mengenai rancangan resolusi, termasuk membiarkan Pyongyang membuat tambahan sendiri pada teks, sebelum mereka terlibat dengan 15 anggota dewan keamanan.

admin

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read also x