ALMATY, KAZAKHSTAN (AFP, AP) – Kazakhstan memperingati hari berkabung nasional pada Sabtu (28 Desember) setelah 12 orang tewas ketika sebuah pesawat jatuh tak lama setelah lepas landas dan menabrak sebuah rumah.
Saksi mata berbicara tentang jeritan ketakutan penumpang ketika pesawat dengan 98 orang di dalamnya jatuh di tepi kota terbesar di negara itu Almaty Jumat lalu, tetapi banyak yang berhasil pergi tanpa cedera serius.
Jet yang membawa hampir 100 orang yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan murah Bek Air itu terkoyak dan hidungnya hancur akibat benturan dengan bangunan dua lantai hanya beberapa menit setelah lepas landas dalam perjalanan ke ibukota Nur-Sultan.
Pihak berwenang Kazakhstan telah meluncurkan penyelidikan untuk menentukan penyebab bencana, dan kotak hitam pesawat telah dikirim ke Moskow untuk diperiksa, menurut Wakil Menteri Perindustrian Berik Kamilyev, yang dikutip oleh kantor berita Rusia.
Seorang korban selamat mengatakan kepada situs Tengrinews tentang “suara mengerikan” tepat sebelum Fokker 100 kehilangan ketinggian, dan berbicara tentang jeritan dan air mata penumpang.
Seorang wanita muda juga mengatakan kepada jaringan televisi Rusia Zvezda tentang keberuntungannya melarikan diri setelah dia dan anak-anaknya yang masih kecil ketinggalan pesawat karena pameran sekolah.
Warga Almaty terus membawa bunga dan lilin ke tugu peringatan darurat di dekat pintu masuk bandara.
Di Nur-Sultan, bendera terbesar Kazakhstan setengah tiang untuk hari berkabung sementara para pejabat membuat permohonan mendesak untuk donor darah untuk membantu puluhan korban yang terluka.
Negara tetangga Rusia dan China termasuk di antara negara-negara yang bergabung dengan Vatikan dan Uni Eropa dalam menyampaikan belasungkawa kepada bekas republik Asia Tengah Soviet.
